Belarusia telah mengerahkan pesawat dan pasukan pertahanan udara ke perbatasannya dengan Ukraina. Sehari setelah Presiden Alexander Lukashenko mengumumkan dia akan menempatkan hampir sepertiga militer negaranya di sepanjang perbatasan.
Militer Belarus juga mengerahkan rudal anti-pesawat dan tentara dari korps radio-teknis negara tersebut, kata Mayor Jenderal Andrey Lukyanovich, komandan Angkatan Pertahanan Udara Belarusia, di televisi nasional, menggambarkan langkah tersebut sebagai peningkatan yang signifikan.
Pemimpin otoriter Belarus, Lukashenko, pada hari Minggu mengumumkan bahwa dia telah memerintahkan hampir sepertiga tentaranya ke perbatasan dengan Ukraina. Meskipun dia tidak merinci jumlah pasukan, jumlah tentaranya sekitar 60.000.
Lukashenko mengatakan keputusan itu merupakan respons terhadap tambahan pasukan Ukraina yang dikerahkan di sepanjang perbatasan, namun hal itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Ukraina belum mengonfirmasi pengerahan Belarusia ke perbatasan bersama sepanjang 1.084 kilometer.
Rusia telah menggunakan Belarus yang bergantung pada pinjaman Rusia dan energi murah sebagai tempat melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Dan juga memindahkan pasukannya melalui wilayah Belarusia untuk menyerang Ukraina dari utara. Rusia juga memindahkan beberapa senjata nuklir taktisnya ke Belarusia pada tahun 2023.
Lukashenko pada hari Minggu juga menyerukan perundingan antara Rusia dan Ukraina tetapi mengatakan serangan Kyiv saat ini ke wilayah Kursk di Rusia menghalangi perundingan. Dia menggambarkan “eskalasi” tersebut sebagai upaya untuk memprovokasi Moskow.
Baca juga : Pertempuran Surabaya 10 November 1945 Hari Pahlawan
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.
