Adanya gelombang tinggi di Pantai Selatan akhir-akhir ini menelan kerugian sebesar Rp. 7,2 Milyar. Angka tersebut dijelaskan oleh data dari kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY yang sifatnya hingga saat ini belum selesai.
Dari total kerugian di atas, kerugian terbesar berada di Pantai Selatan Gunkid sebesar 3,6 Milyar disusul Pantai Selatan wilayah Kulonprogo Rp. 2,7 Milyar & Pantai Bantul sebesar 895 Juta.
“Ada banyak laporan kerusakan infrastruktur atau fasilitas umum akibat gelombang tinggi di Pesisir Selatan DIY. Mulai dari gazebo, rumah, jembatan, warung, hingga perahu nelayan. Bahkan di Kulonprogo perahu nelayan yang rusak mencapai 30 unit,” ungkap Biwara Yuswantana sebagai Kepala Pelaksana BPBD DIY.
Biwara menjelaskan bahwa untuk membenahi semua infrastruktur akibat gelombang tinggi tersebut, rencananya akan dibenahi dengan dana Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2018. Hal tersebut dilakukan agar penataannya bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
“Namun, karena selama bencana tersebut tidak ada penetapan status darurat, penanganannya bisa dilakukan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di DIY. Termasuk kerusakan di Pelabuhan Sadeng Gunungkidul yang dermaganya ambruk juga akan diusulkan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan,” jelas Biwara.
Biwara menegaskan bahwa pembangunan kembali bangunan yang rusak tidak dilakukan degan serta merta, untuk kelanjutan dana, semua akan diseleksi karena disinyalir ada beberapa bangunan yang dibangun secara ilegal. Di sepanjang pesisir Pantai Selatan DIY.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.