Menembus Sorot “Cahaya Surga” Gua Jomblang

by -1370 Views

Goa Jomblang

Jogja Post — Gua Jomblang adalah salah satu destinasi pariwisata menarik yang masih berada di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di Desa Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Memang tak heran lagi jika kawasan Gunung Kidul menjadi buruan para wisatawan yang hendak mengeksplore kekayaan dan keindahan alam. Selain masih asri, Gunung Kidul juga masih mempunyai ciri khas alami dan tentu saja menarik untuk dikunjungi.

Bukan hanya alamnya saja yang indah, akan tetapi banyak kawasan di daerah Gunung Kidul yang kini satu persatu mulai tereksplore dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.

Dan tentu saja, hal yang tak kalah menariknya adalah keindahan alamnya— sangat mempesona sehingga menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan.

Baik para wisatwan yang hanya ingin sekedar menikmati panorama alam, berfoto ria maupun para wisatawan yang mempunyai tujuan untuk memajangnya di media sosial milik pribadi sebagai bentuk kepuasan diri.

Beberapa tahun terakhir ini, memang perkembangan pariwisata di kawasan Gunung Kidul mulai menunjukkan taringnya. Satu per satu tempat menarik bermunculan di Gunung Kidul dan sempat menjadi trending topik.

Begitu banyak kawasan wisata yang dapat kita pilih saat mengunjungi Gunung Kidul. Selain kawasan pantainya yang sangat indah dan menakjubkan, ternyata Gunung Kidul juga menyembunyikan keindahan alam yang sangat menakjubkan.

Wisata Gua Jomblang

Salah satu wisata alam tersebut adalah Gua Jomblang. Gua ini merupakan Gua Vertikal yang bertipe collapse doline; terbentuk akibat proses geologi.

Proses ini merupakan proses amblesnya tanah beserta vegetasi di atasnya ke dasar bumi yang sudah terjadi ribuan tahun lalu.

Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang memberikan keunikan tersendiri bagi Gua ini. Bagaimana tidak, luas mulut Gua ini mencapai 50 meter.

Saat ini, Gua Jomblang merupakan tempat konservasi tumbuhan purba dan telah dikembangkan menjadi tempat wisata minat khusus yang dikelola oleh penduduk setempat.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa Mulut Gua ini berbentuk Vertikal dengan jarak antara bibir Gua dengan dasarnya bervariasi, paling dalam sekitar 80 meter.

Awal Mula Penemuan Gua Jomblang

Gua ini pertama kali dijelajah pada tahun 1984 oleh Club penjelajah Gua dari Yogyakarta yang bernama Acintyacunyata Speleogical Club (ASC).

Untuk memasuki Gua ini, dibutuhkan kemampuan khusus Single Technique Rope(SRT) atau yang biasa dikenal dengan tekhnik baku. Biasanya, teknik ini digunakan untuk menuruni Gua vertikal.

Caranya, cukup hanya dengan memakai satu tali sebagai lintasan yang dipakai untuk jalan menaiki dan menuruni tempat yang vertikal.

Walaupun trek Gua ini  vertikal, tapi jangan khawatir karena pihak pengelola sudah menyediakan perlengkapan  yang lengkap sesuai dengan standart keselamatan caving di Gua vertikal. Jadi, meskipun trek gua ini vertikal, kita akan tetap aman saat menjelajahi isi Gua.

Terdapat 4 jalur yang dapat digunakan oleh para penjeajah alam untuk memasuki dasar Gua. Jalur yang pertama merupakan jalur yang paling mudah atau biasanya disebut dengan jalur VIP.

Baca juga 16 Goa di Jogja Terpopuler, Seru Pokoknya!

Di jalur ini, 15 meter pertama, wisatawan akan melewati lintasan terjal yang masih bisa di tapaki oleh kaki, sedangkan sisa jarak dengan dasar Gua dapat ditempuh dengan SRT sekitar 20 meter.

Sedangkan ketiga jalur lainnya medannya lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak dari ketinggian 80 meter ( Jalur A), 60 meter ( Jalur B ), 40 meter ( Jalur C ). Jika kalian baru pertama kali memasuki Gua Vertikal, dianjurkan untuk memilih jalur VIP terlebih dahulu untuk menjamin keselamatan.

Cahaya Surga di Gua Jomblang

Banyak orang menyebutkan bahwa di dalam Gua ini terdapat “Cahaya Surga”. Anggapan tersebut tidaklah berlebihan karena di Gua Jomblang terdapat sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter.

Sinar matahari yang masuk gua tersebut membentuk seperti tiang cahaya dan menyinari flowstone yang indah. Begitu indah, sangking indahnya seperti “Cahaya Surga”.

Cahaya tersebut akan lebih indah saat dilihat dari kedalaman Gua yang gelap gulita.  Di sana terdapat tetesan air yang menambah suasana menjadi lebih menenangkan plus membuat Gua ini tampak sangat menakjubkan.

Dibalik Keindahan Cahaya Surga Gua Jomblang

Tapi dibalik keindahan nyata yang ditawarkan Gua ini, siapa yang menyangka bahwa sebenarnya Gua ini menyimpan kisah pahit dan memilukan. Gua Jomblang ini merupakan saksi bisu sebuah cerita sejarah yang sangat kelam.

Pada era 1970-1980-an, Gua ini dijadikan lokasi pembunuhan massal para anggota PKI. Ratusan anggota PKI diperkirakan menemui ajalnya di Gua Jomblang ini.

Menurut cerita, mereka berkelompok dijejerkan di mulut Gua dengan tangan saling terikat satu dengan yang lainnya. Jadi, saat salah satu ditembaki sampai terjatuh ke dalam Gua, maka anggota lainnya akan ikut terjatuh semua kedalam Gua.

Cerita ini sempat membuat para penduduk setempat merasa takut, terlebih lagi cerita-cerita angker yang beredar mengenai Gua tersebut. Diceritakan juga bahwa ada penjelajah yang hilang saat mengunjungi Gua Jomblang.

Pada tahun 1990-an, masyarakat sekitar Gua menggelar doa bersama di Gua tersebut dan sejak saat itu tidak ada lagi cerita aneh ataupun kejadian penjelajah Gua yang hilang ditelan Gua Jomblang.

Bagi para penjelajah pemula ataupun para pengunjung yang belum pernah melewati jalur untuk menuju ke dasar Gua, perjalanan mungkin akan terasa sangat melelahkan.

Terlebih lagi cerita-cerita seram yang beredar dari para penjelajah yang pernah terlebih dahulu mengunjungi Gua Jomblang mungkin akan membuat para calon pengunjung merasa takut dan gentar sebelum memasuki Gua.

Akan tetapi tidak usah khawatir, karena saat kalian  telah tiba di dasar Gua, semua rasa lelah dan ketakutan akan segera musnah dan digantikan oleh decakan kagum akan keindahan yang kalian temui di dasar Gua.

Di dasar Gua kita dapat menemukan beberapa tumbuhan-tumbuhan subur yang rimbun, dinding-dinding kapur Gua ditumbuhi oleh tanaman perdu.

Dan bila Anda sudah sampai di dasar gua, di sana Anda akan menemukan sebuah bilik alami bentukan alam yang dapat dijadikan tempat beristirahat sejenak.

Bilik tersebut bisa Anda jadikan tempat untuk bersantai terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan perjalanan menelusuri lorong yang menghubungkan Gua Jomblang dengan Gua lainnya bernama Gua Grubug.

Lorong penghubung dua Gua tersebut cukup lebar dengan panjang sekitar 500 meter. Akan tetapi jangan khawatir karena untuk menyusuri lorong tersebut dapat dengan mudah. Anda tinggal berjalan mengikuti jalan setapak yang terbentuk dari bebatuan yang disusun memanjang.

Meskipun demikian, kita harus tetap berhati-hati karena jalan tersebut sangat licin di akibatkan oleh udara di dalam Gua yang lembab.

Setelah sampai pada ujung lorong yang merupakan dasar dari Gua Grubug, kita dapat melihat keindahan yang luar biasa menakjubkan. Terdapat 2stalagnit yang berukuran besar bewarna hijau kecoklatan berdiri tegak di tengah dasar Gua Grubug.

Apabila kita dapat mencapai dasar Gua Grubuk pada pukul 13.00 WIB,maka kita akan dapat melihat pemandangan yang eksotik dari sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kegelapan  ke dasar Gua Grubug .

Sinar matahari juga menyentuh sejumlah stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari tetesan air selama ribuan tahun.Terdapat aliran sungai kecil berasal dari kali suci yang terletak pada sisi bagian utara dari stalagmit besar tersebut.

Kita dapat menggunakan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai yang menghubungkan Gua Grubug dengan beberapa Gua lainnya di wilayah pegunungan Karst t saat musim kemarau.

Akan tetapi,karena saat musim hujan aliran sungai cukup deras,jadi pengunjung tidak disarankan untuk mencoba menelusuri sungai tersebut.

Rute Menuju Gua Jomblang

Untuk mengunjungi Gua Jomblang Gunung Kidul, wisatawan dapat menggunakan angkutan umum dari terminal Giwangan naik bus jurusan Jurusan Jogja-Wonosari.

Dari Simpang lima Wonosari – Kecamatan Semanu – Rumah Kadus Jetis Wetan untuk menitipkan barang dan membawa barang yang akan dibawa ke Gua.

Perjalanan menuju Gua dapat ditempuh dengan jarak kira-kira 3 Km dari rumah Kades Jetis dengan berjalan kaki. Atau,kita dapat menyewa mobil ataupun Bis yang banyak direntalkan di Yogyakarta,.

Jika ingin menikmati perjalanan sambil menghirup angin segar sepanjang perjalanan, wisatawan juga dapat menggunakan sepeda motor untuk mengunjungi Gua Jomblang dari Kota Yogyakarta kira-kira selama 2-2,5 Jam perjalanan.

Jika Anda ingin mengunjungi kawasan ini, tidak perlu bingung dan sibuk untuk membeli dan mempersiapkan alat dan perlengkapan sebelum menghadapi medan yang vertikal dan cukup curam ini.

Saat ini sudah banyak biro jasa yang menyediakan dan menawarkan macam-macam paket wisata ke Gua Jombang dengan berbagai macam pilihan mulai dari penjemputan dari bandara ataupun hanya menyediakan berbagai macam perlengkapan.

Tertarik Nginap Hotel di Jogja? Jangan Khawatir, Inilah Hotel di Jogja Terpopuler namun juga Paling Murah

Ada juga pihak yang menyediakan jasa study tour, yakni sebagai penunjuk arah yang akan menemani para wisatawan menjelajah Gua dengan aman dan nyaman dengan tarif bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan

Adapun pilihan para wisatawan mulai dari range harga kisaran Rp. 440.000-Rp.550.000 per orang. Para wisatawan sudah mendapatkan peralatan SRT satu set, makan siang, asuransi IAG dan guide yang akan mendampingi dan menunjukan jalan menuju dasar Gua.

Ada beberapa catatan penting sebelum anda memasuki Gua Jomblang, diantaranya harus menggunakan peralatan khusus dan didampingi oleh pendamping yang sudah handal, menguasai  teknik tali tunggal atau Single Rope Technique ( SRT ).

Sebelum mulai untuk caving,kita akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai fungsi masing-masing alat yang ada di tubuh kita.

Selain sepatu boot, helm, coverall,dan headlamp, alat lain terdiri dari chest harness, footloopascender/croll, auto descender, seat herness, cowstail pendek, jammer, carabiner, serta cowstail panjang.

Setelah semua peralatan terpasang dan dibekali berbagai teori tentang cara penggunaan alat-alat tersebut, barulah wisatawan diperbolehkan untuk menuju ke bibir Gua untuk melanjutkan penjelajahan Gua Jomblang.

Seperti yang telah diketahui bahwa Gua Jomblang merupakan salah satu destinasi wisata minat khusus dan tidak semua orang dapat mengunjunginya.

Walaupun tarif yang dikeluarkan cukup mahal, namun biaya  tersebut sangat sebanding mengingat  trek yang akan dilalui memang terjal sehingga membutuhkan guide.

Para wisatawan tidak perlu khawatir karena segala keletihan dan uang yang telah kita keluarkan akan terbayar puas saat kita telah sampai di dasar Gua.

Di sana, kita akan melihat betapa indahnya Tuhan menciptakan dunia, tentu saja bila dibandingkan dengan uang, pengalaman berkunjung di Gua Jomblangtidak dapat ditebus dengan uang sebanyak apapun.

Keindahan di dalam perut Gua yang terbentuk dari hamparan pemandangan hutan hijau yang subur terdiri dari beraneka macam tanaman seperti lumut,paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar yang tumbuh dengan rapat. Semua ornamen alami begitu kontras dengan pemandangan di atas Gua.

Di posisi atas, Gua ini menyajikan pemandangan perbukitan karst dan pohon-pohon jati yang meranggas di sejauh mata memandang. Sejak runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi di dalam Gua Jomblang masih terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini dan seringkali disebut sebagai hutan rimba.

Tips Liburan ke Gua Jomblang

Waktu terbaik untuk mengunjungi Gua Jomblang sekitar pukul 10.00-13.00 WIB, sebab saat itu matahari berada di atas kepala sehingga kita dapat menjumpai pilar cahaya yang sangat indah yang tercipta dari cahaya matahari yang berhasil menerobos di kelamnya perut Gua.

Sedangkan untuk dapat memasuki Gua Jomblang, wisatawan hanya diizinkan membawa paling banyak 25 orang rombongan untuk sekali masuk secara bersama-sama. Hal ini di karenakan Gua Jomblang merupakan destinasi wisata minat khusus yang dikembangkan untuk tetap menjaga stabilitas dan ekosistem.

Selain itu, hal tersebut dipertimbangkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti merusak ekosistem atau mengotori wilayah di dalam Gua.

Pengelola membatasi jumlah pengunjung yang dapat berkunjung secara bersama-sama dalam satu waktu agar tidak melebihi kapasitas daya tampung Gua Jomblang.

Hal ini bukan hanya untuk kebaikan tempat wisata Gua Jomblang sendiri, akan tetapi juga untuk tetap menajamin keselamatan wisatawan agar tetap merasa nyaman saat berpetualang dan tidak perlu berdesak-desakan di daerah yang terjal.

Meskipun tak banyak wisatawan awam yang tidak terlalu tertarik untuk menjelajahi Gua. Terlebih nama Gua Jomblang juga masih sedikit asing di telinga para wisatawan, tidak seperti pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul yang kini menjadi primadona.

Namun, bila Anda ke sana, keindahan dan dayatarik Gua Jomblang ini telah menyihir dan memikat para wisatawan asing yang rela datang hanya untuk menyelusuri indahnya Gua ini.

Bahkan, pada tahun 2011, Gua Jomblang pernah digunakan untuk tempat pengambilan gambar salah satu Reality Show luar negri yang berjudul The Amazing Race Amerika dan telah memikat jutaan pasang mata.

Nah, warga asing saja berbondong-bondong ingin datang dan menikmati keindahan Gua Jomblang ini, kenapa kita tidak ikut pula berpartisipasi mengunjungi.

Jangan lupa bila kita ke sana, turutlah menjaga kelestarian Gua Jomblang ini agar kekayaan alam yang  begitu luar biasa ini tetap terjaga dan dapat tetap bisa dinikmati untuk generasi-generasi yang akan datang.

Jam buka wisata alternatif Gua Jomblang ini dapat dikunjungi mulai pukul 08.00-14.00. Jika kalian datang dari tempat yang jauh namun tidak kebagian oprasional tempat wisata Gua Jombang, Anda bisa menginap terlebih dahulu.

Anda bisa menginap tempat penginapan di daerah Wonosari yang letaknya tidak begitu jauh dari Gua Jombang. Sembari menikmati kopi asli Jogja, Anda bisa melepas lelah perjalanan terlebih dahulu.

Keesokan paginya,wisatawan dapat melanjutkan ke Gua Jomblang tepat waktu dan dapat mengincar jam-jam di mana matahari mendukung keindahan alam di dalam Gua  ini.

Jangan Ketinggalan Informasi, Ada Wisata Baru Lhoc di Jogja! Yuk ke Jembatan Wanagama

Selain itu, wisatawan juga dapat menginap di rumah Kepala Desa Jetis. Bapak kepala desa tidak pernah mematok harga untuk menginap, Pak Kades selalu menerima berapapun uang yang diberikan dari penasaran. Istilah Jawanya saikhlase…

Dan satu lagi hal yang tidak boleh dilupakan, para wsatawan harus membawa pakaian ganti, sebab di sana nanti Anda pasti akan sedikit kotor dan basah.Selain itu, nantinya Anda juga akan berlumpur serta lecet menjadi pernak-pernik perjalanan Anda sehingga pakaian ganti sangat diperlukan untuk dikenakan setelah membersihkan badan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *