Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Perayaan ini merupakan inisiatif tahunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya ketahanan pangan, gizi yang baik, serta upaya untuk mengatasi masalah kelaparan. Momen ini memiliki arti yang signifikan dalam mendorong solidaritas internasional dan mendorong tindakan nyata untuk memastikan setiap individu di seluruh dunia memiliki akses terhadap makanan yang aman dan bergizi.
Sejarah Hari Pangan Sedunia
Sejarah Hari Pangan Sedunia dimulai pada tahun 1976 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sebuah lembaga di bawah PBB yang fokus pada isu-isu pangan dan pertanian global. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk menekankan pentingnya sektor pertanian dan mendorong kerjasama global dalam mengurangi ketidakadilan dalam akses pangan di berbagai wilayah.
Peringatan ini dilaksanakan setiap tahun bertepatan dengan hari berdirinya FAO pada tanggal 16 Oktober 1945. Sejak tahun 1979, perayaan ini telah diadakan di lebih dari 150 negara, dengan berbagai kegiatan seperti diskusi publik, kampanye kesadaran, aksi sosial, dan distribusi bantuan pangan.
Baca Juga: JKT48 Rayakan 13 Tahun dan Pengumuman Sousenkyo dengan Tema “WONDERLAND”
Tema Tahunan yang Beragam
Tema tahunan yang beragam diusung setiap tahun dalam Hari Pangan Sedunia, menyoroti tantangan dan peluang terbaru yang berkaitan dengan pangan dan pertanian. Beberapa tema yang pernah diangkat antara lain:
- 2019: Tindakan Kita adalah Masa Depan Kita (berfokus pada pencapaian nol kelaparan)
- 2021: Pertanian Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan
- 2023: Air untuk Ketahanan Pangan (menekankan pengelolaan air sebagai sumber daya penting dalam produksi pangan)
Tema-tema ini mendorong pemerintah, lembaga internasional, dan individu untuk berperan aktif dalam menjamin ketahanan pangan global melalui inovasi dan kolaborasi.
Pentingnya Hari Pangan Sedunia
Krisis pangan bukan hanya permasalahan yang dihadapi oleh negara-negara miskin atau berkembang, tetapi juga menjadi tantangan serius bagi negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, konflik geopolitik, dan ketidakadilan dalam distribusi pangan. Beberapa fakta penting yang perlu diperhatikan secara global terkait isu pangan adalah sebagai berikut:
Krisis Kelaparan
Data dari FAO menunjukkan bahwa lebih dari 820 juta orang di seluruh dunia masih mengalami kelaparan kronis.
Malnutrisi
Di samping kelaparan, masalah malnutrisi juga menjadi ancaman, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Limbah Pangan
Sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun, padahal jumlah tersebut dapat memenuhi kebutuhan banyak orang yang kelaparan.
Dengan memperingati Hari Pangan Sedunia, masyarakat diingatkan untuk berperan aktif dalam mengurangi ketimpangan akses pangan serta mempromosikan pola makan yang sehat dan pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga: Ajag (Cuon alpinus); Anjing Liar Asia yang Terancam Punah
Peran Indonesia dalam Ketahanan Pangan
Sebagai negara agraris dengan populasi yang besar, Indonesia menghadapi tantangan sekaligus peluang dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Pemerintah Indonesia melalui berbagai program, seperti Gerakan Diversifikasi Pangan dan Program Ketahanan Pangan Nasional, berupaya mengurangi ketergantungan pada beras dan mendorong konsumsi pangan lokal seperti jagung, sagu, dan umbi-umbian.
Selain itu, Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam pertemuan dan inisiatif internasional yang membahas solusi terkait perubahan iklim dan dampaknya terhadap produksi pangan.
Langkah Konkret yang Dapat Ditempuh oleh Masyarakat
Setiap individu memiliki kontribusi dalam menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil:
Mengurangi Limbah Makanan
Menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhan dan mengelola sisa makanan secara bijaksana.
Mendukung Produk Lokal
Membeli produk lokal tidak hanya membantu petani, tetapi juga mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi bahan makanan impor.
Berbagi dengan Sesama
Berpartisipasi dalam program amal atau bank pangan yang mendistribusikan makanan kepada mereka yang membutuhkan.
Menanam Pangan Sendiri
Mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan bercocok tanam secara mandiri melalui kebun rumah atau pertanian perkotaan.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.