Houthi Menyerang 2 kapal tanker terafiliasi Israel

by -124 Views
Kelompok Hounti protes menentang Serangan Udara AS(wikipedia)
Kelompok Hounti protes menentang Serangan Udara AS(wikipedia)

Serangan Terhadap Kapal Tanker Minyak MV Sonion

Pada Kamis, 22 Agustus 2024, dua kapal komersial menjadi sasaran serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi dari Yaman.

Serangan pertama terjadi pada kapal tanker minyak MV Sonion, yang berlayar di Laut Merah.

Kapal ini menjadi target serangan karena perusahaan yang mengoperasikannya dikaitkan dengan afiliasi musuh Israel.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sari, menyampaikan bahwa serangan tersebut berhasil mengenai kapal secara akurat.

Akibatnya, MV Sonion mengalami kerusakan parah, terbakar, dan akhirnya tenggelam, membawa ancaman besar terhadap navigasi dan lingkungan laut.

MV Sonion, yang membawa 150.000 ton minyak mentah, sempat terbakar dan terombang-ambing di laut setelah serangan tersebut.

Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi tumpahan minyak yang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius di wilayah tersebut.

Serangan Terhadap Kapal SW Northwi di Teluk Aden

Serangan kedua yang dilaporkan juga dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap kapal SW Northwi,

yang sedang berlayar di Teluk Aden dan Laut Merah. Sama seperti MV Sonion, kapal ini juga menjadi target karena afiliasinya dengan pihak yang dianggap musuh oleh Houthi.

Serangan ini diklaim berhasil mengenai kapal dengan akurat, menyebabkan kerusakan serius.

Operasi yang dilakukan Houthi ini menunjukkan peningkatan ancaman terhadap keamanan maritim di wilayah Laut Merah dan Teluk Aden.

Kedua wilayah ini merupakan jalur vital bagi pengiriman minyak dan barang-barang komersial antara Asia, Timur Tengah, dan Eropa.

Serangan-serangan ini juga memicu ketakutan di kalangan pemilik kapal, mendorong mereka untuk mengubah rute pelayaran mereka melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan, demi menghindari risiko di kawasan tersebut.

Respons dari Angkatan Laut Uni Eropa dan Upaya Penyelamatan

Menyusul serangan terhadap kapal-kapal tersebut, Angkatan Laut Uni Eropa melalui operasi Aspit, segera merespons dengan mengirimkan kapal untuk menyelamatkan awak kapal yang terancam.

Meskipun rincian tentang kapal angkatan laut yang dikirim tidak diberikan secara lengkap, laporan menunjukkan bahwa kapal tersebut adalah milik Angkatan Laut Prancis, yang berhasil menyelamatkan 29 awak kapal.

Ketika mendekati area yang berbahaya tersebut, kapal angkatan laut tersebut juga menghancurkan sebuah kapal permukaan tak berawak yang dianggap sebagai ancaman langsung terhadap kapal dan awak yang sedang diselamatkan.

Berkat intervensi ini, semua awak kapal MV Sonion berhasil diselamatkan dan diangkut ke pelabuhan terdekat yang aman di Djibouti.

Dampak Jangka Panjang Terhadap Keamanan Maritim dan Ekonomi Global

Serangan Houthi terhadap kapal komersial ini menambah daftar panjang serangan yang telah terjadi sejak November 2023.

Sejauh ini, ratusan serangan telah dilaporkan, menewaskan empat pelaut, menenggelamkan dua kapal, dan menyebabkan beberapa kebakaran serius di kapal-kapal yang menjadi target.

Dampak dari serangan-serangan ini tidak hanya dirasakan oleh para pemilik kapal dan awaknya, tetapi juga berpotensi mengguncang ekonomi global, terutama jika rute perdagangan utama melalui Laut Merah dan Terusan Suez terpaksa ditutup atau diubah.

Baca Juga: Kontroversi Erina Gudono dan Roti 400.000

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *