Jenis-jenis Asam Amino

Asam amino mungkin akan sangat familier untuk Anda karena senyawa ini dekat sekali dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi apakah Anda sudah mengetahui apa saja sih jenis asam amino berdasarkan ilmu pengetahuan?

Senyawa ini dapat berasal melalui proses metabolisme tubuh yang memecah bentuk protein menjadi senyawa yang lebih kecil. Karenanya asam amino menjadi bentuk paling sederhana dari protein dan memiliki beberapa jenis yang berbeda, berikut ini penjelasannya:

Asam Amino Non-Esensial

Tubuh dapat menghasilkan asam amino jenis ini tanpa memerlukan asupan dari luar. Asam amino ini berasal dari hasil metabolisme biokimia dalam tubuh seperti enzim atau dari komponen lain dalam tubuh.

Ada sebelas asam amino non esensial, yaitu:

Asam aspartat dan asam glutamat
Glutamin dan glisin
Alanin, arginin, dan asparagin.
Prolin, serin, sistein, dan tirosin

Asam Amino Esensial

Tubuh tidak dapat memproduksi sendiri asam amino jenis ini, sehingga harus memperolehnya dari asupan makanan tertentu. Makanan yang mengandung asam amino adalah sumber makanan dengan kandungan protein nabati atau protein hewani. Contohnya: telur, ikan, ayam, sapi, kedelai, kacang-kacangan, susu, dan produk olahan susu.

Ada sembilan yang termasuk jenis asam amino esensial, yaitu:

Leusin, lisin, dan metionin.
Fenilalanin, histidin dan isoleusin.
Treonin, triptofan, dan valin.

Asam Amino Esensial Kondisional atau Bersyarat. Asam amino jenis ini tidak dapat dihasilkan dari tubuh yang sedang sakit atau prekursor yang kurang, contohnya:

Tubuh bayi yang terlahir prematur tidak bisa memproduksi asam amino arginin.
Kehamilan, pemulihan pasca trauma, dan pertumbuhan remaja dapat menyebabkan asam amino histidin dan arginin tidak dapat diproduksi tubuh. Hal ini akan berlangsung selama periode pertumbuhan fisiologis tersebut terjadi.
Anak berusia dini belum dapat mengembangkan enzim yang diperlukan untuk memproduksi asam amino tirosin dan fenilalanin.

Ada delapan asam amino yang termasuk ke kelompok esensial kondisional: