Pernah nggak sih kamu terkena bisul? Benjolan yang berwarna merah di permukaan kulit itu tentunya membuat kamu nggak nyaman karena sakit, apalagi ada nanah di bagian dalamnya. Benjolan itu bisa saja terjadi ke siapa pun yang terkena infeksi bakteri yang terjadi di folikel rambut yang merupakan tempat rambut-rambut tumbuh.
Kalau biasanya kamu tahunya bisul terjadi di pantat, bisa juga kok timbul di bagian tubuh lainnya seperti muka, leher, ketek, bahu, atau di paha. Bagian tubuh itu merupakan bagian yang gampang berkeringat dan saling bergesekan satu sama lainnya. Tapi, ada juga kok bisul yang muncul di kelopak mata yang lebih dikenal dengan bintitan.
Penyebab bisul karena bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri itu gampang banget ditemukan di permukaan kulit atau di dalam hidung. Sebenarnya nggak masalah kalau ada bakteri itu, tapi yang menjadi masalah yaitu bakterinya masuk ke dalam lubang rambut melalui bekas gigitan serangga atau luka.
Ada banyak faktor yang menyebabkan risiko penderitanya meningkat, yaitu:
- Kontak langsung dengan orang yang sedang menderita bisul.
- Tidak menjaga kebersihan badan dan lingkungan sekitar.
- Imunnya yang memang lemah.
- Punya masalah penyakit kulit lainnya seperti eksim atau jerawat.
Gejala-gejala yang pastinya terlihat yaitu ada benjol berwarna merah di bagian kulit tertentu. Awalnya pasti kamu nggak sadar karena bentuknya yang kecil. Tapi lama kelamaan bisa semakin besar dan kalau dipegang akan terasa hangat, bengkak, serta bernanah.
Bisul dan Cara Pengobatannya
Gimana cara mengatasinya? Kalau timbulnya masih nggak terlalu besar, kamu masih bisa kok menanganinya di rumah dan tidak usah lagi ke dokter. Cara-cara sederhana yang bisa kamu lakukan yaitu:
Kompres air hangat
Terkadang orang suka terbalik mau mengompres memakai air hangat atau dingin saat timbul bisul atau bintitan. Kalau muncul bisul, lebih baik kompres dengan air hangat setiap hari 3 kali. Mengompresnya dengan air hangat membuat sakitnya semakin berkurang dan nanahnya semakin berkumpul di bagian ujung benjolannya.
Bersihkan dengan air alkohol
Kalau benjolannya sudah terlanjur pecah, bersihkan segera dengan air alkohol. Tuang ke kain kasa dan campurkan dengan sabun anti bakteri, lalu tutup sementara benjolannya. Ulangi terus setiap hari agar bekas benjolannya nggak tambah parah dan terkena infeksi semakin banyak.
Ganti perban secara rutin
Orang terkadang malas banget mengganti perban. Alasannya yang ribet dan sama saja memakai perban yang sama. Padahal mengganti perban secara rutin membuat benjolannya bisa cepat sembuh dan infeksinya nggak menyebar. Usahakan kamu ganti perbannya 2 sampai 3 kali sehari. Ganti pakai kain kasa yang steril ya.
Cuci tangan sebelum atau sesudah obati bisul
Kalau kamu mau mengobati bisulnya, jangan lupa cuci tangan yang bersih dulu. Nggak mau kan benjolannya tambah parah karena bakteri di tangan kamu berpindah? Tapi jangan lupa setelah mengobati benjolannya kamu cuci tangan juga. Jadinya, bakteri yang menempel di benjolannya nggak bersarang di tangan kamu.
Pastikan kamu jangan paksakan pecah bisulnya karena bisa membuat infeksinya semakin parah dan bakterinya gampang tersebar. Disarankan saja kamu jangan memecahnya tapi tunggu sampai pecah sendiri. Tapi kalau benjolannya sudah sangat besar, sebaiknya langsung bawa ke dokter. Nanti mereka akan mengoperasi benjolannya buat mengeluarkan nanah.
Kamu yang nggak mau kena bisul, harus bisa mencegahnya dari diri sendiri. Coba jangan mengorek-ngorek lukamu dengan tangan, apalagi kotor. Jangan juga pakai barang yang sama dengan orang lain, seperti handuk mau pun alat cukur. Selain itu, olahraga saja secara teratur serta konsumsi makanan yang sehat agar daya tahan tubuh kamu tetap bagus.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.