Mahasiswa UGM Hadirkan Patch Nanoemulgel Kombinasi Minyak Ikan Patin dan Biosilika Ampas Tebu untuk Pengobatan Luka pada Penderita Diabetes

by -267 Views

Diabetes melitus sering disebut sebagai mother of all disease karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi dalam tubuh. Diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh penurunan produksi insulin dalam tubuh, sehingga kadar gula darah meningkat.

Salah satu komplikasi serius yang muncul adalah luka diabetik, yang umumnya terjadi pada kaki dan memerlukan penanganan khusus. Pengelolaan luka diabetik yang salah dapat memicu infeksi berkepanjangan dan berujung pada amputasi.

Menanggapi permasalahan ini, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PKM-RE Sobatepat menginovasikan sebuah sediaan patch topikal yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka diabetic

mahasiswa ugm peneliti nanoemulgel obat diabetes 2
mahasiswa ugm peneliti nanoemulgel obat diabetes

Obat Diabetes Nanoemulgel Karya Mahasiswa UGM Menggunakan Dua Produk Lokal sebagai Bahan Aktif

Dua bahan alami lokal Indonesia digunakan sebagai bahan aktif dalam pembuatan patch nanoemulgel, yaitu minyak ikan patin (Pangasius micronema) dan biosilika dari ampas tebu.

Minyak ikan patin sendiri kaya akan asam lemak esensial omega-3 EPA dan DHA yang telah terbukti efektif dalam mempercepat penyembuhan luka. Sementara itu, biosilika yang diekstraksi dari ampas tebu berfungsi sebagai antibakteri untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetes.

Penggunaan ampas tebu, yang merupakan salah satu bagian terbesar dari limbah tebu, juga membantu mengurangi masalah lingkungan, mendukung upaya pembangunan berkelanjutan (SDGs poin 12, 13, dan 15).

Nanoemulgel obat luka diabetes
Bahan Campuran Nanoemulgel Biosilika Ampas Tebu

Prosedur Pembuatan Patch Obat Luka Diabetes Nanoemulgel

Ampas tebu diekstraksi menggunakan metode sol-gel untuk menghasilkan serbuk biosilika. Serbuk biosilika ini kemudian diformulasikan bersama minyak ikan patin untuk membentuk nanoemulsi. Partikel nanoemulsi diukur menggunakan particle size analyzer.

Selanjutnya, basis gel ditambahkan ke dalam nanoemulsi hingga terbentuk nanoemulgel. Nanoemulgel diberi penambahan bahan seperti DMSO, Pripilenglikol, Etanol 95%, dan PVP secara bertahap hingga membentuk patch.

Dalam penelitian ini, kami mengembangkan tiga jenis formulasi dengan berbagai konsentrasi bahan aktif pada masing-masing formulasi.

Ujicoba Obat Luka Diabetes Nanoemulgel Pada Hewan

Pengujian aktivitas patch pada penyembuhan luka diabetes dilakukan secara in vivo menggunakan tikus galur Wistar dengan berat badan 130-170 gram.

Tikus model diabetes dibagi kedalam lima kelompok, yaitu tikus non diabetes dengan luka insisi sebagai standar, tikus diabetes dengan luka insisi dan perlakuan patch tanpa bahan aktif sebagai kontrol negatif, tikus diabetes dengan luka insisi dan perlakuan patch formulasi 1, 2 , dan 3 sebagai perlakuan.

Setiap tikus dibuatkan luka di bagian punggung dan diberikan patch yang berbeda sesuai dengan kelompoknya.

nanoemulgel obat diabetes
nanoemulgel obat diabetes

Pengamatan terhadap perubahan diameter luka dilakukan dari hari pertama hingga hari ketujuh.

Selanjutnya pada hari ke-8 jaringan luka diambil dan dibuat preparate histopatologi untuk memvalidasi pengaruh perlakuan terhadap penyembuhan luka diabetik.

Kesimpulan Penelitian Obat Diabetes Nanoemulgel Karya Mahasiswa UGM

Hasil penelitian menunjukkan bahwa patch nanoemulgel kombinasi minyak ikan patin dan biosilika ampas tebu memiliki pengaruh signifikan dalam mempercepat proses penyembuhan luka diabetik.

Penelitian ini berpotensi menjadi landasan praklinis dalam pengembangan terapi komprehensif untuk membantu mempercepat penyembuhan luka diabetik.

Dengan demikian, kami berharap dapat berkontribusi dalam mendorong kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Ucapan Terima Kasih
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Belmawa Kemendikbudristek atas dukungan pendanaan untuk penelitian ini.

Kami juga berterima kasih atas dukungan penuh dari UGM, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Biologi dalam kegiatan penelitian PKM kami.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada dosen pendamping kami, Bapak Dr. Adhyatmika, M. Biotech., Apt., atas bimbingannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *