Misi perdamaian PBB yang diikuti 40 negara penyumbang pasukan sementara PBB di Lebanon, atau UNIFIL, mengecam serangan Israel terhadap misi perdamaian yang telah mengakibatkan luka pada lima orang.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan melalui misi permanen Polandia untuk PBB di media sosial menekankan bahwa serangan terhadap penjaga perdamaian harus segera dihentikan dan diselidiki secara menyeluruh.
Tuntutan untuk Menghormati Keberadaan UNIFIL
Dalam pernyataan tersebut, negara-negara penyumbang pasukan mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk menghormati kehadiran UNIFIL, yang memiliki kewajiban untuk menjamin keselamatan dan keamanan personilnya setiap saat.
Pernyataan itu mencakup dukungan dari Indonesia, Italia, India, Ghana, Nepal, Malaysia, Spanyol, Prancis, dan Cina.
Komposisi Pasukan UNIFIL
UNIFIL memiliki kontingen terbesar dari Indonesia dengan 1.231 orang, diikuti oleh Italia (1.068 orang) dan India (903 orang).
Nepal, Ghana, dan Malaysia juga berkontribusi dengan lebih dari 800 prajurit masing-masing.
UNIFIL bertugas di Garis Biru, yang membentang sejauh 150 km di selatan Sungai Litani, Lebanon, dan perbatasan Lebanon-Israel, di area seluas 660 kmĀ².
Saat ini, UNIFIL memiliki 50 pos dan markas besar di kota Nakoura, dengan 17% dari kegiatan mereka dilakukan bersama Angkatan Bersenjata Lebanon dalam bentuk patroli berjalan kaki dan berkendaraan.
Insiden Terkini dan Respons Militer Israel
Beberapa hari terakhir, pasukan UNIFIL melaporkan serangan berulang di Nakoura dan beberapa posisi lainnya, yang mengakibatkan luka pada sedikitnya lima tentara UNIFIL akibat serangan militer Israel yang bertempur melawan Hizbullah di Lebanon bagian selatan.
Pada Kamis, 10 Oktober 2024, UNIFIL melaporkan bahwa tembakan tank Israel melukai dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia yang terjatuh dari menara pengawas.
Keesokan harinya, rentetan ledakan di dekat menara pengawas di Nakoura melukai dua tentara perdamaian PBB lainnya asal Sri Lanka, sementara satu tentara UNIFIL lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan.
Juru bicara IDF, Nadav Shosani, menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa mereka tidak sengaja melukai pasukan UNIFIL yang berada di Nakoura, perbatasan Lebanon-Israel.
Misi Penjaga Perdamaian PBB
UNIFIL adalah misi penjaga perdamaian PBB yang beranggotakan sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
PBB menugaskan Misi ini kepada negara anggota PBB yang ditugaskan untuk memantau penerapan gencatan senjata yang mengakhiri Perang selama 33 hari antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.
Peran pasukan UNIFIL diperkuat oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang menetapkan bahwa hanya pasukan militer Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh ditempatkan di wilayah Lebanon bagian selatan.
Baca Juga: Bahrain vs Indonesia Dugaan Kecurangan Dalam Pertandingan
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.