Penemuan goa yang mengejutkan terjadi di Desa Planjan, Saptosari, Gunungkidul, seiring dengan pembangunan infrastruktur Jalur Lintas Selatan (JJLS). Pada malam Selasa, 15 Oktober 2024, kontraktor menemukan sebuah goa yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit. Diperkirakan, goa ini berusia jutaan tahun dan saat ini ditutup sementara untuk mencegah kerusakan.
Baca Juga: Jembatan Baru JLS Bantul
Awal Penemuan Goa
Menurut penuturan warga setempat, Waluyo, penemuan ini berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB. “Pada awalnya, kontraktor sedang melakukan pencarian untuk pembangunan bundaran JJLS di Planjan. Ketika ekskavator beroperasi, muncul rongga besar yang ternyata merupakan mulut goa,” jelasnya. Penemuan ini segera dihentikan oleh para pekerja, mengingat keberadaan gua yang menunjukkan adanya situs alam yang berharga dan rentan.
Ciri dan Kondisi Goa
Berdasarkan pengamatan awal, goa ini memiliki panjang sekitar 30 meter. Di dalamnya terdapat formasi batuan kapur yang berupa stalaktit yang menggantung di langit-langit dan stalagmit yang menjulang dari lantai goa. Stalaktit dan stalagmit ini terbentuk dari tetesan air mineral selama jutaan tahun, menciptakan ornamen alam yang unik dan menakjubkan.
Warga berpendapat bahwa gua ini mungkin merupakan bagian dari sistem gua bawah tanah Gunungkidul yang dikenal kaya akan fenomena geologi. “Mungkin ada bagian goa lain yang terhubung di bawah tanah, tapi belum bisa dipastikan karena akses masuk ditutup sementara,” ungkap Waluyo.
Tindakan dan Langkah Lanjut
Pemerintah daerah bersama para ahli geologi sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk mencegah kerusakan, lokasi gua telah dipasangi pembatas dan dijaga sementara. Kepala proyek pembangunan JJLS juga menegaskan bahwa kegiatan konstruksi di sekitar goa akan dihentikan hingga penelitian selesai dilakukan.
Baca Juga: Kabupaten Bantul; Luas Wilayah dan Kondisi Geografis
Dalam beberapa hari ke depan, kami akan melibatkan para ahli dari Balai Konservasi serta tim geologi untuk menyalakan kondisi goa, termasuk nilai ekologis dan geologisnya. Jika memungkinkan, kami akan mempertimbangkan penyesuaian jalur pembangunan JJLS agar daerah ini tidak terganggu, ujar salah satu pejabat proyek.
Potensi Wisata Alam Baru
Penemuan gua ini membuka peluang baru bagi sektor pariwisata di Gunungkidul. Wilayah ini sudah dikenal dengan objek wisata alam seperti Goa Pindul dan pantai-pantai yang eksotis. Jika terbukti aman dan memiliki nilai wisata, goa ini berpotensi menjadi destinasi wisata baru yang menarik perhatian wisatawan.
“Penemuan goa seperti ini jarang terjadi, terutama di kawasan proyek pembangunan. Ini bisa menjadi peluang besar jika dikelola dengan baik. Namun, prioritas utama saat ini adalah menjaga kelestarian goa agar tidak rusak,” tambah Waluyo.
Harapan Warga dan Pemerintah
Warga Planjan berharap pemerintah daerah dan pihak berwenang dapat segera mengambil langkah yang tepat terkait penemuan ini. Mereka dengan baik menyambut upaya pelestarian, sekaligus berharap agar proyek JJLS tetap dapat dilanjutkan tanpa merusak lingkungan. “Pembangunan JJLS sangat penting bagi perekonomian warga, tetapi kami juga tidak ingin warisan alam seperti ini hilang begitu saja,” ungkap seorang warga lainnya.
Penemuan goa di tengah proyek pembangunan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara infrastruktur pembangunan dan pelestarian alam. Melalui penelitian yang cermat dan kolaborasi antar pihak, diharapkan goa ini dapat dipertahankan sebagai bagian dari kekayaan alam Gunungkidul sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Penemuan goa ini bukan hanya tantangan bagi tim konstruksi, tetapi juga peluang baru untuk eksplorasi alam dan pelestarian lingkungan. Bagaimana pengelolaan dan keputusan yang akan diambil terhadap goa ini, akan menentukan langkah ke depan dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi di wilayah Gunungkidul.
Baca Juga: Kereta Apa Saja yang Berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta?
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.