JOGJA POST – Al-Qur’an memiliki romantisme sendiri bersama dengan bulan ramadhan. Setiap tahun, kita selalu melewatkan Ramadhan bersama dengan berbagai moemntum istimewanya. Salah satunya yaitu Nuzulul Qur’an atau malam diturunkannya al-qur’an. Kitab suci umat Islam, pedoman hidup dan dasar hukum utama umat Islam.
Romantisme lain yang dimiliki Al-Qur’an dan bulan Ramadhan adalah, ketika bulan Ramadhan tiba, jumlah pembacaan ayat suci al-qur’an meningkat pesat. Bahkan mungkin berkali-kali lipat, semua orang seperti tergerak untuk membaca al-qur’an sepanjang waktu dibulan Ramadhan.
Bahkan masjid-masjid mengumandangkan suara lantunan ayat suci Al-Qur’an yang tak henti-henti sepanjang hari. Dari anak kecil, remaja, hingga dewasa semua bergantian duduk di masjid memegang mushaf dan membacanya tanpa lelah.
Kali ini, ada cerita menarik lainnya mengenai keromantisan al-qur’an dan bulan ramadhan yang dialami oleh sebuah keluarga di India. Dilansir dari halaman kantor berita Antara, ada sebuah keluarga di India yang berkesempatan menghabiskan satu bulan ramadhan mereka bersama sebuah mushaf al-qur’an berukulan sangat kecil yang telah berusia 500 tahun.
Muhammad Haris si kepala rumah tangga, menjelaskan bahwa al-qur’an mini atau yang disebut “Golden Tooling Qur’an” yang dimiliki keluarganya adalah sebuah hadiah untuk istrinya, Aishah Kassim (38) dari saudaranya bernama Ismail Bin Kassam yang tinggal di negara Malaysia.
Al-Qur’an berukuran sangat kecil tersebut dikirim dari Malaysia oleh Ismail Bin Kassam kepada Aishah Kassim bersama dengan beberapa dokumen lainnya. Terdiri dari dokumen sejarah al-qur’an mini tersebut dan juga dokumen sertifikat kepemilikan legal al-qur’an mini dan surat izin untuk meng-ekspornya dari Malaysia.
Dikatakan dalam dokumen yang dikirim bersama dengan Al-Qur’an berukuran mini tersebut bahwa, Al-Qur’an mini tersebut dibuat pada sekitar abad 16 hingga abad 18. Diperkirakan Al-Qur’an mini yang langka tersebut berasal dari daratan Cina yang dibawa ke Arab selama masa pemerintahan Ottoman.
Sebelum kemudian dibawa ke Malaysia pada tahun 1971. Menurut Haris, mushaf Al-Qur’an mini yang sangat langka serupa dengan yang dimiliki keluarganya. Dijual di kisaran harga beberapa juta dolar Amerika di pasaran.
Jika Anda adalah pemilik Al-Qur’an mini yang sangat langka tersebut, apakah Anda akan ridho untuk menjualnya dengan harga jutaan dolar Amerika?. Kehadiran Al-qur’an mini tersebut bukan hanya sekedar mushaf tapi terdaat nilai sejarah yang diceritakan dalam dokumen resmi.
Bukan hanya Ramadhan, kita semua juga bisa memiliki romantisme bersama Al-Qur’an. Setiap huruf yang kita baca, setiap makna yang kita tangkap. Semua memiliki nilai tersendiri pada diri setiap individu.
Kualitas sebuah Al-Qur’an tidak bisa ditentukan berdasarkan harga, selama isinya masih benar sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah. Al-Qur’an semua sama, mungkin berbeda bahan covernya, kertasnya, dan nilai sejarahnya yang membedakan harganya.
Hal terpenting bukan sebagus apa Al-Qur’an yang kita miliki, seberapa besar nilai sejarah Al-Qur’an yang kita pegang, atau semahal apa Al-Qur’an yang kita tenteng. Melainkan bagiaman hubungan kita dengan kitab suci yang konon adalah pedoman hidup kita.
Sudahkah kita berpegang padanya dalam setiap persoalan kehidupan, sudahkah kita menjadikannya dasar dalam setiap keputusan. Miris, adalah ternyata jika Al-Qur’an yang kita pegang, yang mungkin mahal, yang mungkin ditulis di atas kertas terbaik. Justru hanya menjadi pajangan di rak buku, hiasan di alamari, atau benda mati di atas meja.
Menghabiskan Ramadhan bersama al-qur’an berukuran kecil yang sangat langka di dunia adalah pengalaman yang tak tergambarkan lagi dengan kata-kata. Namun, membina hubungan dengan Al-Qur’an yang setiap hari kita baca juga bukanlah hal yang sederhana. Hanya mereka yang ahli surga yang mampu melakukannya.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.