Sudah Makan Banyak Tapi Badan Tetap Kurus? (Gambar: Pixabay/FreeToUsSounds)
Bagi beberapa orang, entah makan banyak atau sedikit tidak akan berpengaruh terhadap dirinya dan tetap kurus, tidak bertambah apalagi gemuk. Bahkan ada orang yang berusaha untuk menaikkan berat badan dengan makan sebanyak mungkin dan tetap saja cara itu tidak berhasil. Sudah makan banyak, tapi tetap saja badan kurus, begitulah anggapan umum yang biasa kita jumpai.
Namun, mungkin anda harus bersyukur, mengapa? Karena kenyataannya menurunkan berat badan juga tidaklah mudah. Hal ini bergantung pada genetik keluarga anda masing-masing, ada yang memang memiliki gen gemuk dan kurus.
Belakangan faktor genetik ini juga menjawab mengapa ada sebagian dari kita yang susah untuk menggemukkan badan. Inilah salah satu alasan mengapa ada orang yang sudah makan banyak tapi badan tetap kurus.
Sudah Makan Banyak Tapi Tetap Kurus? Mungkin Anda Punya Mutasi Genetik Satu Ini
Mengutip dari halaman Science Alert (8/7/21), peneliti gabungan menemukan mutasi genetik pada manusia berkode “GPR75”. Mutasi genetik inilah yang bertanggung jawab pada pengendalian berat badan pada manusia. Hasil penelitian ini dimuat pada jurnal AAAS Science.
Genetik ini memungkinkan seseorang untuk memiliki badan yang tetap kurus. Bahkan mutasi genetik ini memungkinkan seseorang 54% lebih sedikit mengalami obesitas.
Bagaimana peneliti berhasil mengidentifikasi mutasi genetik ini? Mulanya tim peneliti gabungan mengumpulkan data terhadap 645.526 orang di tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Mexico. Mereka mencari semacam genetik proteksi substansial yang berguna untuk melawan penambahan berat badan.
Mereka lalu menemukan bahwa dari banyaknya sampel tersebut, ada 16 sampel mutasi genetik yang bertanggung-jawab dalam mengatur massa tubuh. Empat dari mutasi genetik tersebut sebetulnya sudah ditemukan pada penelitian sebelumnya.
Namun dari keempat sampel tersebut, sampel mutasi genetik GPR75 adalah yang paling menarik bagi peneliti. Dikatakan menarik dikarenakan orang yang memiliki mutasi genetik ini memiliki berat 5.3 kilogram lebih rendah dari rata-rata orang pada umumnya.
Untuk memastikan bahwa GPR75 merupakan mutasi genetik yang dapat mengontrol berat tubuh, mereka mengadakan uji coba. Mereka mencoba untuk menyalin gen tersebut ke dalam tubuh tikus dalam laboratorium. Ada tiga jenis mutasi GPR75 yang diaplikasikan ke tikus, ada yang mendapat dua salinan, satu salinan dan tikus yang tidak mendapatkan salinan genetik.
Hasilnya seekor tikus yang memiliki satu salinan mutasi genetik GPR75, memiliki massa badan 25% lebih sedikit. Sedangkan tikus yang tidak memiliki dua salinan memiliki massa badan 44% lebih sedikit, yang membuktikan genetik tersebut berfungsi.
“Meskipun hal itu masih tidak jelas apakah kurusnya binatang adalah disebabkan karena efek energi, pengeluaran atau keduanya, studi ini mendirikan bahwa GPR75 terlibat di dalam mengontrol keseimbangan tenaga dan itu menghambat sinyalnya yang mungkin mengharapkan kehilangan massa tubuh.” Kata Giles Yeo dan Stephen O’Rahilly yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Hanya 1 dari Setiap 2.500 Orang
Menariknya, mutasi genetik GPR75 ini hanya ditemukan 1 dari setiap 2.500 orang yang diteliti dalam penelitian tersebut. Artinya mutasi genetik ini sebenarnya cukup umum meskipun tidak semua orang memilikinya.
Sebetulnya masih banyak pertanyaan mengenai mutasi genetik GPR75 tentang bagaimana cara ia mengontrol berat badan dan sebagainya. Namun bagi peneliti, hal ini merupakan awal yang baik untuk memahami tentang bagaimana mutasi genetik dapat berperan. Utamanya dalam penurunan obesitas baik pada hewan dan manusia.
Jadi anda tidak perlu khawatir meski sudah makan banyak tapi badan tetap saja kurus…
Sumber: Science Alert