Syahdunya, Ayat-ayat Ini Bercerita tentang Jatuh Cinta

by -1203 Views

Syahdunya, Ayat-ayat Ini Bercerita tentang Jatuh Cinta

Sebagai kitab suci, Al-Qur’an membahas segala aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali ayat Al-Qur’an tentang cinta dan jodoh. Di dalamnya, Allah menggambarkan cinta sebagai anugerah para hambaNya, menjadi sumber kebahagiaan dan ketentraman hidup.

Tentu saja, cinta tidak melulu persoalan antara dua orang perempuan dan laki-laki. Cinta juga penting antara manusia dengan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, orang tua, guru, dan lain-lain.

Ayat Al-Qur’an yang Membahas tentang Cinta

Semua orang sepertinya gemar membahas tentang cinta. Lalu bagaimana ayat Al-Qur’an tentang cinta dan jodoh? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas topik yang sangat menarik dari Quranlite.id:

1.      Ali Imran ayat 31

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 31.

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Yang pertama, ayat ini bercerita tentang kecintaan manusia kepada Penciptanya. Adapun kutipan tersebut merupakan ayat Al-Qur’an tentang cinta sejati bahwa bentuk cinta yang haqiqi adalah melalui perbuatan.

Seorang pecinta senantiasa mengikuti perintah dari apa yang dicintainya. Bahkan ibaratkan diminta untuk masuk dalam kobaran api, ia akan menurut. Dengan demikian kesungguhan cinta mengaburkan batas-batas rasionalitas dan egoistik diri.

Dalam Islam, bentuk cinta seperti ini hanya boleh untuk Allah SWT semata. Selain itu, jenis-jenis kecintaan lain harus berada di bawah payung cinta kepada Allah, Sang Maha Segala.

2.      Al-Hujurat ayat 13

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ  13.

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Tentu Anda sudah tidak asing dengan ayat yang satu ini. Dalam Q.S Al-Hujurat, Allah menegaskan bahwa ia menciptakan manusia berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan. Seperti Adam dan Hawa.

Ayat ini sekaligus menyatakan bahwa ketika Allah menciptakan seorang manusia, ia sudah mentakdirkan seseorang sebagai jodoh yang akan ia pertemukan kelak untuk melengkapi kebahagiaan hidupnya.

Dengan demikian, implikasi tertinggi dari ayat ini adalah, manusia tidak perlu merasa khawatir perkara pasangan hidup. Jika Tuhan sudah berkehendak, bahkan garam di puncak gunung dan ikan di lautan pun dapat bertemu.

3.      Al-Ahzab Ayat 21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ 21.

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

Mencintai Allah tidak akan sempurna tanpa kita mencintai kekasihnya yaitu Nabi Muhammad SAW. Secara sangat jelas, Allah menyuruh seluruh hambaNya untuk mencintai dan meneladani segala tindakan Rasulullah SAW.

4.      Al-Balad Ayat 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ 17.

Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Tanpa terkecuali, Allah memerintahkan setiap manusia untuk memperlakukan sesama dengan rasa kasih sayang. Tidak peduli saling mengenal atau tidak, kawan atau lawan, terutama kaya maupun miskin, setiap muslim harus memperlakukannya dengan baik.

Tindakan yang seperti itu adalah manifestasi kecintaan Allah SWT kepada hambaNya yang wajib kita tiru. Cinta yang universal adalah tanpa memandang faktor apapun dari sesuatu / seseorang tersebut.

5.      Al-Isra’ ayat 23

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا 23.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Ayat ini bercerita tentang bentuk cinta setiap anak kepada orang tua. Allah menciptakan orang tua sebagai sumber kasih sayang dan kebahagiaan bagi anak. Demikian pula sebaliknya.

Bentuk cinta orang tua terwujud diantaranya dalam kasih, kesabaran, serta perjuangan mereka untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak. Tidak mengherankan jika Islam mengutuk seorang anak yang ingkar dan durhaka kepada orang tua.

6.      Yunus Ayat 24

اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗحَتّٰٓى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ  كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ .

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.

Ayat Al-Qur’an tentang mencintai dunia memiliki sifat berbeda dengan bentuk-bentuk cinta yang kita bahas sebelumnya. Sedangkan jika 4 poin tersebut menganjurkan kita untuk jatuh cinta, ayat 24 surah Yunus ini menghimbau kita untuk tidak jatuh cinta terlalu dalam.

AL-Qur’an senantiasa mengingatkan manusia bahwa dunia adalah fana. Dengan demikian, mencintai dunia secara berlebihan hanya akan     menyebabkan kekecewaan dan kelupaan terhadap kehidupan yang haqiqi  kelak setelah kematian.

Demikian ulasan tentang 6 ayat Al-Qur’an tentang cinta dan jodoh. Apabila kita senantiasa mengikuti anjuran tersebut, maka akan tercipta ketentraman dan kebahagiaan hidup yang sejati. Semoga ulasan ini bermanfaat dan dapat menginspirasi kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *