Virus Covid-19 Masuk Lebih Awal di AS Desember 2019, Kok Bisa?

by -643 Views
Yuk Viralkan

Virus Covid-19 Diduga Menyebar Lebih Awal di AS Desember 2019, Kok Bisa

Virus Covid-19 Masuk Lebih Awal di AS (Gambar: Pixabay/TheDigitalArtist)

Asal usul virus corona yang saat ini bernama virus Covid-19 masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah peneliti melakukan serangkaian penelitian yang mengarah ke semua arah dugaan.

Terakhir mereka menyimpulkan bahwa ada tiga orang di Institut Virologi Wuhan, Tiongkok yang lebih dulu terpapar virus, pada bulan September 2019. Sebuah klaim yang sampai saat ini juga masih belum memiliki validitas yang memuaskan, disamping bantahan dari pihak Tiongkok sendiri.

Namun sebuah penelitian di Amerika Serikat terbaru ini mungkin bisa dijadikan gambaran dan penyeimbang dari klaim-klaim yang ada. Dilansir dari halaman Live Science (16/6/21), ada sejumlah bukti bahwa virus Covid-19 masuk lebih awal di AS. Perkiraan waktunya adalah pada bulan Desember 2019 atau sebulan lebih awal dari yang selama ini dilaporkan dari negeri Tirai Bambu.

Laporan ini berdasarkan penelitian yang dirilis oleh institut nasional bernama National Institute of Health’s All of Us di Amerika Serikat. Lembaga ini merupakan sebuah proyek kesehatan untuk menggabungkan data kesehatan dari berbagai populasi. Penelitiannya sendiri berjudul “Antibodies to SARS-COV-2 in All of Us Research Program Participants, January 2 – March 18, 2020. Penelitian ini dimuat dalam jurnal Clinical Infectious Disease.

Bagaimana Virus Covid-19 Diduga Menyebar Lebih Awal di AS

Mereka mengumpulkan sekitar 24.000 sampel darah dari lima negara bagian di AS (mencakup Illinois, Massachusetts, Wisconsin, Pennsylvania dan Mississippi). Mereka lalu mengambil tujuh sampel dari lima negara bagian tersebut yang terkonfirmasi pertama reaktif melalui tes antibodi sebelumnya. Sampel darah ini diambil dari tanggal 2 Januari 2020 sampai dengan tanggal 18 Maret 2021.

Para peneliti disana lalu menemukan sebuah sampel dari Illinois, yang terdeteksi dan diambil pada tanggal 7 Januari 2020. Lalu dikarenakan pembentukan kekebalan tubuh yang mencapai dua minggu, kemungkinan sampel tersebut terinfeksi setidak-tidaknya pada tanggal 24 Desember 2019.

Hal ini berbeda dengan temuan kasus pertama yang dilaporkan di Amerika Serikat sebelumnya. Laporan awal di AS menunjuk kasus di negara bagian Washington pada tanggal 20 Januari 2020. Waktu itu kasus pertama tersebut merujuk pada seorang warga negara bagian tersebut yang baru saja datang dari Cina.

Namun waktu itu para peneliti juga percaya bahwa kemungkinan virus Covid-19 sudah datang sebulan lebih awal dari yang dilaporkan saat itu.

Akan tetapi, penelitian ini memiliki keterbatasan berupa pengujian sampel. Meskipun ada kemungkinan sampel dideteksi lebih awal, namun belum tentu sampel darah tersebut mengandung virus Covid-19. Terlebih alat penguji antibodi beberapa kali dapat salah mendeteksi atau dikenal dengan istilah “positif palsu”.

Untuk menguji hal tersebut, maka peneliti kembali menguji pada 147 sampel dengan dua alat tes uji antibodi yang berbeda. Pada pengujian pertama, sebanyak 147 sampel darah tersebut terdeteksi reaktif. Namun, pada pengujian kedua hanya terdapat 9 sampel saja yang terdeteksi reaktif. Hal ini menandakan bahwa kesembilan sampel tersebut tidak mungkin memberikan hasil positif palsu.

Kegunaan Penelitian

Dr. Josh Denny, CEO National Institute of Health’s All of Us menyatakan bahwa penelitian ini berguna untuk mengungkap awal pandemi bermula di AS. “Studi ini mengizinkan kita untuk mengungkap informasi lebih mengenai awal pandemi Covid-19 di AS.” Katanya.

Namun meskipun penelitian ini dapat mengarahkan kita bagaimana pandemi bermula, namun diperlukan data lain seperti riwayat perjalanan untuk menguatkan temuan. Penulis utama Keri Althoff, epidemiolog dari Sekolah Kesehatan John Hopkins menyatakan “Bulan pasti dimana kemungkinan virus tersebut masuk ke AS masih tidak diketahui”, ujarnya.

 

Sumber: Live Science


Yuk Viralkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *