5 Fakta Virus Covid-19 Varian Delta yang Saat Ini Merajalela (Gambar: Pixabay/Prawny)
Kasus Covid-19 saat ini ditengarai meningkat, bukan hanya disebabkan faktor pasca-lebaran dan mobilitas masyarakat, melainkan juga varian baru yang masuk. Setidaknya pemerintah melalui kementerian kesehatan mencatat Virus Covid-19 Varian Delta telah menyebar utamanya di Kudus, Jawa Tengah.
Varian Delta ini sekarang menjadi varian yang dominan bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara seperti India, Inggris dan Kanada. Rata-rata penyebaran kasus virus covid-19 varian delta ini menyebar cukup masif dan melonjak.
Berikut beberapa fakta virus Covid-19 varian Delta yang kami himpun dari berbagai sumber:
-
Turunan varian B.1.167
Nama asli varian virus corona ini adalah B.1.167.2, yang merupakan turunan langsung dari virus corona B.1.167. Varian ini bermutasi dari virus aslinya berdasarkan tiga mutasi lonjakan protein di virusnya.
Varian ini dinamai varian Delta setelah badan kesehatan dunia (WHO) memperkenalkankan penulisan varian virus menggunakan alphabet Yunani. Pemberian nama ini sesuai dengan tingkat keparahan dan varian yang paling mudah menyebar.
-
Varian Berusia Setengah Tahun dari India
Virus Covid-19 varian Delta ini rupanya sudah cukup lama terdeteksi, yaitu tepatnya pada bulan Desember 2020. Tempat kemunculannya sendiri adalah India dan telah menyebar di 74 negara berbeda.
Varian Delta ini juga disebut-sebut bertanggung-jawab pada melonjaknya kasus Covid-19 di negeri Bollywood tersebut. Sejumlah negara di Eropa seperti Inggris juga melaporkan peningkatan kasus varian Delta ini pada bulan April-Mei 2021 lalu.
-
Tingkat Penyebaran Lebih Tinggi dari Varian Lainnya
Varian Delta masuk dalam variant of concern oleh WHO yang menjadi perhatian bagi para peneliti saat ini. Mengingat varian ini sudah menyebar dan menyumbangkan 90% kasus di Inggris, serta 6-10% kasus di Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia belum terdapat data pasti, namun disinyalir varian ini sudah menyebar secara luas di Jawa Tengah.
Menurut data yang dikutip dari Science Alert (19/6/21), varian ini memiliki kemampuan penyebaran 40-60% lebih tinggi ketimbang varian Alpha (B.1.1.7).
-
Kebanyakan Menyebar Melalui Perjalanan dan Interaksi
Jika menilik data tadi, maka bisa dikatakan bahwa varian ini sangat mudah menyebar melalui mobilitas dan perjalanan masyarakat. Varian ini juga tadinya masuk ke Indonesia melalui orang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Menurut data Kemenkes dan FKK UGM, varian ini menyebar di Kudus, Jawa Tengah sebesar 82% setelah lebaran lalu.
Sebagai perbandingannya, di Kanada varian ini terdeteksi pada akhir bulan April 2021. Lalu pada bulan Juni 2021, provinsi Alberta melaporkan adanya peningkatan kasus ganda varian ini sekitar 6-12 hari. Selain itu dilaporkan bahwa kota Ontario saat ini bahwa varian delta ini menyumbang 40% kasus.
-
Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Melawan Varian Delta
Hasil uji laboratorium di Inggris menunjukkan bahwa vaksi AstraZeneca dan Pfizer efektif melawan Virus Covid-19 Varian Delta. Kabar ini setidaknya cukup melegakan, mengingat saat ini pemerintah sedang menggenjot upaya vaksinasi menggunakan salah satu dari vaksin tersebut.
Menurut uji awal, kedua jenis vaksin tersebut dapat mereduksi gejala Covid-19 sama sebesar 17% dengan satu dosis pemakaian. Sedangkan dengan dua dosis, AstraZeneca mampu melindungi sebesar 92% dan Pfizer 95%. Data ini diambil berdasarkan komparasi antara varian Alpha yang lebih dulu menyebar di Inggris dan Delta.
Sumber: Science Alert
The Conversation
Sehatnegeriku/Kemkes