WHO memberikan peringatan bahwa percikan liur atau droplet dapat menjadi salah satu cara penularan mpox.
Namun, WHO menjelaskan bahwa kemungkinan penularan melalui droplet jauh lebih rendah dibandingkan dengan penularan melalui kontak fisik.
Penularan Mpox
WHO menyatakan bahwa mpox dapat menular antara individu, terutama melalui kontak fisik yang erat dengan orang yang terinfeksi mpox.
“Interaksi dekat mencakup kontak kulit dengan kulit (seperti bersentuhan atau berhubungan seksual) serta kontak mulut dengan mulut, atau mulut dengan kulit (seperti mencium),” jelas WHO.
WHO menambahkan bahwa penularan virus ini bisa disebabkan ketika berbicara atau bernafas dalam jarak dekat,yang menghasilkan partikel pernapasan yang menular
Baca Juga: Keracunan Massal di Restoran Terkenal Jakarta
Juru bicara WHO menambahkan bahwa jika seseorang yang terjangkit virus berbicara atau bernafas dalam jarak dekat, ada resiko penularan virus.
Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa droplet merupakan sumber penularan yang relatif kecil.
Sebaliknya, Harris menekankan bahwa kontak fisik kulit ke kulit yang dekat adalah jalur utama penularan penyakit ini.
“Saat Anda berbicara dengan seseorang, Anda mengeluarkan droplet, tetapi ini bukan bentuk penularan yang signifikan, dan ini bukan jenis penularan melalui udara atau jarak jauh,” ujarnya
Dalam konteks ini, Harris menyatakan bahwa penelitian tambahan masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami dinamika penularan virus ini.
WHO merekomendasikan penderita mpox untuk menggunakan masker
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.