Kabar bahwa Mesut Ozil mengumumkan keputusannya meninggalkan timnas menyebar. Pemain gelandang Timnas Jerman ini menyatakan sikapnya untuk tidak lagi membela Der Panzer setelah dirinya merasa ada diskriminasi yang tidak adil perihal kegiatannya bertemu dengan Presiden Turki pada bulan Mei lalu.
Mesut Ozil merupakan bagian penting dari skuat timnas Jerman yang diajang piala dunia lalu harus tersingkir dari fase group. Ia sempat menjadi target kritik karena penampilannya serta pertemuannya dengan Presiden Turki Erdogan. Hal tersebut menimbulkan persepsi bahwa Ozil melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
“Bagi saya, berfoto dengan Presiden Erdogan bukan mengenai politik atau pemilihan, ini mengenai saya menghormati institusi tertinggi negara keluarga saya,” tweet Ozil di akun Twitternya.
Ozil memaparkan bahwa pertemuannya dengan Presiden Turki tidak dalam rangka apapun. Baginya dia tetap memegang teguh prinsip professional sebagai pesepak bola.
“Perlakuan yang saya terima dari DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman) dan banyak pihak lainnya membuat saya tidak lagi ingin mengenakan kaus tim nasional Jerman,” Tutur Mesut Ozil.
Saat ini, Ozil merasa bahwa dirinya sedang tidak diinginkan oleh Timnas. Ia merasa bahwa apa yang diusahakan sejak debut 2009 membela timnas dilupakan begitu saja.
“Dengan berat hati dan setelah melakukan banyak pertimbangan karena kejadian-kejadian terkini, saya tidak akan lama lagi bermain untuk Jerman di level internasional karena saya memiliki perasaan rasisme dan tidak dihormati,” imbuhnya.
Ozil mengaku bahwa saat ini Ia tidak lagi bangga dengan seragam timnas. “Saya dulu mengenakan kaus timnas Jerman dengan perasaan bangga dan kegembiraan, namun sekarang tidak lagi,” tegas Ozil.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.