Masa sekolah dasar merupakan periode emas bagi anak-anak untuk berkembang, baik secara fisik maupun mental. Namun, di balik keceriaan dan semangat belajar, terdapat bahaya laten yang mengintai, yaitu skoliosis.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan abnormal ke samping. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki, dan umumnya mulai terlihat pada usia 10-14 tahun.
Meskipun terkesan sepele, skoliosis dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti nyeri punggung, gangguan pernapasan, hingga keterbatasan mobilitas. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara mencegah skoliosis pada anak SD.
Berikut 5 tips jitu yang bisa Cegah Skoliosis Pada Anak
1. Menjaga Postur Tubuh yang Baik
Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat membaca atau bermain gadget, dapat meningkatkan risiko skoliosis. Ajarkan anak untuk selalu duduk dan berdiri dengan tegak, bahu rileks, dan tulang belakang lurus. Pastikan kursi dan meja belajar sesuai dengan tinggi badan anak.
2. Memperkuat Otot Punggung
Otot punggung yang kuat dapat membantu menopang tulang belakang dan mencegah kelengkungan. Dukung anak untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin, minimal 30 menit setiap hari. Pilihlah olahraga yang melatih otot punggung, seperti berenang, yoga, atau senam aerobik. Awasi postur tubuh anak saat berolahraga untuk memastikan teknik yang benar.
3. Membawa Tas Sekolah dengan Benar
Tas sekolah yang berat dan tidak dibawa dengan benar dapat membebani tulang belakang dan memperparah skoliosis. Gunakan tas ransel dengan dua tali bahu yang lebar dan empuk, pastikan tas terpasang dengan kencang di punggung, tidak lebih rendah dari pinggang. Atur isi tas agar beban terdistribusi merata di kedua sisi.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan tambahan pada tulang belakang. Berikan pola makan seimbang dan bergizi untuk anak, hindari konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan. Ajak anak berolahraga bersama untuk membangun kebiasaan hidup sehat.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin, termasuk pemeriksaan postur tubuh. Segera periksakan ke dokter jika ditemukan tanda-tanda skoliosis, seperti bahu yang tidak sama tinggi, tulang belakang melengkung, atau nyeri punggung.
Konsultasi dengan Dokter Spesialis Ortopedi
Jika orang tua melihat gejala skoliosis pada anaknya, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu memperlambat atau bahkan menghentikan progresi skoliosis, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Jika anda tinggal di jakarta, anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis Ortopedi yang praktek di RS Premier Bintaro. Beliau bernama dr. Jefri Sukmawan, Sp.OT (K)
Tips Tambahan:
- Libatkan anak dalam proses pencegahan skoliosis. Jelaskan kepada mereka tentang pentingnya menjaga postur tubuh, berolahraga, dan membawa tas sekolah dengan benar.
- Buatlah suasana belajar dan bermain yang ergonomis. Pastikan meja, kursi, dan tempat duduk anak sesuai dengan tinggi badan mereka.
- Gunakan teknologi dengan bijak. Batasi waktu anak menonton televisi dan bermain gadget. Ajak mereka melakukan aktivitas yang lebih aktif dan interaktif.
- Berikan dukungan dan semangat kepada anak. Ciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang, sehingga anak merasa nyaman dan percaya diri.
Mencegah skoliosis pada anak SD bukan hal yang mustahil. Dengan menerapkan tips-tips di atas dan selalu memperhatikan kesehatan anak, orang tua dapat melindungi tumbuh kembang si buah hati dan memastikan mereka memiliki masa depan yang cerah dan bahagia.