Keunikan Penyebutan dan Makna Beberapa Angka Dalam Bahasa Jawa

by -492 Views

Bahasa dan kesusastraan Jawa memiliki filosofis bervariasi dan makna yang unik dalam setiap kata. Salah satunya adalah penggunaan angka 11, 21, 25, 50, dan 60 dalam menyebut usia manusia.

makna angka dalam bahasa jawa
Makna Angka Dalam Dahasa Jawa

Usia 11, 21, 25, 50, dan 60 dalam budaya Jawa secara khas disebut sebagai sewelas, selikur, selawe, seket, dan sewidak. Penggunaan ini didasarkan pada makna filosofis dari setiap fase dalam perjalanan hidup manusia.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa setiap tahapan usia merupakan bagian penting dalam kehidupan, yang diwakili oleh penyebutan angka tersebut. Mengutip jurnal Etnomatematika dalam Budaya Masyarakat Yogyakarta, berikut adalah filosofi di balik penggunaan angka 11, 21, 25, 50, dan 60.

11  Dalam Bahasa Jawa Dibaca Sewelas (Duwe Rasa Welas)

Pada usia 11 hingga 19 tahun, saat memasuki masa remaja, seseorang akan merasakan kasih sayang atau welas asih, umumnya terhadap lawan jenis. Umum nya biasa disebut PUBERTAS.

21 Dalam Bahasa Jawa Dibaca Selikur (Seneng Lingguh Kursi)

Usia ini menandakan awal dari pematangan individu untuk memasuki dunia kerja. Frasa “seneng lingguh kursi” menggambarkan fase ketika seseorang memasuki usia 21 tahun dan ikut serta dalam dunia pekerjaan.

25 Dalam Bahasa Jawa Dibaca Selawe (Senenge Lanang lan Wedok)

Fase kasmaran dimulai ketika seseorang berusia 25 tahun. Pada tahap ini, baik pria maupun wanita berada pada usia yang ideal untuk menikah atau membentuk keluarga.

50 Dalam Bahasa Jawa Dibaca Seket (Seneng Kethunan)

Kata “kethu” memiliki arti peci atau penutup kepala yang digunakan saat beribadah. Pada usia 50 tahun, individu memasuki fase mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meningkatkan intensitas beribadah.

60 Dalam Bahasa Jawa Dibaca Sewidak (Sejatine Wis Wayahe Tindak)

Artinya adalah ‘sudah waktunya pergi’. Pada usia 60 tahun ke atas, fisik manusia mulai menurun dan terbatas. Seseorang hanya menunggu saat untuk dipanggil oleh Sang Pencipta.

Itulah filosofi di balik penggunaan angka Jawa sewelas, selikur, selawe, seket, dan sewidak. Semoga informasi ini bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *