Nilai tukar rupiah anjlok ke level terendah tahunan baru terhadap dolar AS. Peristiwa ini terjadi ketika setelah BI atau Bank Indonesia mengambil keputusan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,25 persen di bulan Juli ini.
Berdasarkan data Bloomberg USD-IDR Spot Exchange Rate, perdagangan rupiah pada Jumat (20/7) dibuka di level Rp 14.477 per dolar AS. Sedangkan, penutupan pada Kamis (19/7) di level Rp 14.442 per dolar AS.
Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga menyatakan bahwa ada kekhawatiran ketika melihat rupiah yang terus tertekan. Meskipun BI masih tetap berusaha memperketat kebijakan moneter secara agresif sepanjang 2 bulan belakangan. “Walaupun BI mempertahankan posisi hawkish, namun tidak banyak membantu rupiah yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal,” kata Lukman melalui siaran pers, Jumat (20/7).
Menurut Lukman, dolar AS yang berkibar tetap menjadi salah satu tema dominan di pasar di tengah maraknya ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan ketegangan dagang global yang memengaruhi sentiment. Oleh sebab itu, rupiah mata uang Indonesia dan beberapa mata uang yang berkembang lainnya bisa melemah.
Para trader teknikal akan tetap mengamati bagaimana perkembangan kurs rupiah terhadap dolar AS yang masih bertahan di atas level psikologis Rp 14.000 per dolar AS. “Harga sudah mencapai Rp 14.400 per dolar AS sehingga level kunci berikutnya adalah di kisaran Rp 14.750 per dolar AS,” terangnya.
JogjaPost Jogja News Today. Presenting a variety of interesting information both local Jogja, national and even international. Follow us on Google News and other social media.
