Umroh Ramadhan Backpacker Sedang Trend, Memang Boleh?

by -669 Views
Trend Umrah Ramadhan Backpacker

Umroh Ramadhan Backpacker? Apa itu dan apakah diijinkan di Indonesia? Istilah Backpacker akhir akhir ini makin dikenal luas oleh masyarakat. Pertama kali muncul di dunia traveling. Backpacker ini bisa diartikan sebagai orang yang melakukan perjalanan dengan budget minim. Mereka melakukan perjalanan wisata bermodalkan tas punggung dan memilih penginapan serta transportasi paling murah yang bisa mereka dapatkan.
Setelah Booming di Dunia Wisata Dan Traveling, Backpacker Inipun Menular ke Ibadah Umrah

Kalau biasanya ibadah umrah itu dilakukan lewat lembaga lembaga resmi yang sudah ditunjuk dan diberi izin oleh kementerian agama, maka umat islam yang menjalani umroh Ramadhan Backpacker ini berangkat umroh ke Arab Saudi secara mandiri tanpa lewat penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). Jika dilakukan di bulan Ramadhan, bolehkah kita sebut dengan umroh Ramadhan Backpacker

Pemerintah Arab Saudi Izinkan Penggunaan Visa Turis Untuk Menjalankan Ibadah Umroh

Pemerintah Arab Saudi pada Agustus 2022 lalu mengijinkan penggunakan segala jenis visa untuk dipakai dalam menjalankan ibadah umroh. Itu artinya visa turis yang sering dipakai oleh para wisatawan untuk berkunjung ke negara negara lain bisa juga dipakai untuk berangkat umroh ke Arab Saudi.

Ini membuka peluang bagi umat muslim asal Indonesia yang pengen menjalankan ibadah umroh tanpa melewati agen perjalanan penyelenggara ibadah umrah (PPIU). Kesempatan untuk menjalankan umroh Backpacker pun terbuka lebar bagi umat muslim di Indonesia. Namun terbentur aturan di Indonesia.

Aturan yang Menjadi Penghalang Umroh Ramadhan Backpacker dari Indonesia

Meski Arab Saudi sudah mengijinkan umroh Backpacker untuk masuk ke negaranya, namun di Indonesia masih ada aturan yang menghalangi kebebasan orang yang mau melakukan umroh Ramadhan Backpacker ini. Aturan tersebut tertuang dalam UU 8/2019, di pasal 86 ayat (1) dan (2). Menurut UU ini, penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dilakukan oleh penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), yakni biro travel yang terdaftar dan berizin di Kementerian Agama.

Umrah Ramadhan Backpacker Resiko

Namun Kementerian Agama sendiri menyatakan bahwa aturan uu tersebut lebih menekankan untuk mengatur agen penyelenggara perjalanan umrah dan bukan mengatur umat Islam yang mau menjalankan umroh Ramadhan Backpacker. Jadi secara aturan, kemenag tidak melarang orang yang mau melakukan perjalanan umroh Ramadhan Backpacker secara mandiri. Yang dilarang adalah orang atau badan yang tidak punya ijin tapi mengajak orang untuk menjalankan umroh Backpacker bersama sama.

Berapa Biaya Umroh Ramadhan Backpacker?

Berapa sih biaya umroh  Backpacker sehingga banyak orang nekat memilih cara ini untuk menjalankan ibadah umroh? Berdasarkan info yang kami dapatkan di laman Nuramadhan.com, biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan umroh Ramadhan Backpacker berkisar antara Rp 8 sampai 10 jutaan. Bandingkan dengan biaya umroh reguler lewat agen penyelenggara perjalanan umrah yang bisa mencapai 26 sampai 27 jutaan.
Resiko Menjalani Umroh Ramadhan Backpacker.

Direktur Bina Umrah Dan Haji Khusus kementerian agama RI, Nurul Arifin mengungkapkan bahwa dia pernah menemukan 13 pelaku umroh Bacpacket terlantar. Ke-13 orang tersebut umrohnya diberangkatkan oleh lembaga ilegal atau berangkat mandiri. Jamaah umrah tersebut tidak mendapatkan akomodasi, konsumsi serta transportasi dari pemerintah Saudi Arabia. Resiko seperti inilah yang bisa terjadi pada umroh Ramadhan Backpacker.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *