Pada hari Kamis (13/6/2024) pukul 08.30 WIB, empat remaja dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengalami insiden terseret ombak di Pantai Pangandaran. Keempat remaja tersebut adalah pelajar dari MTS Persis Katapang, Kabupaten Bandung, yang sedang mengikuti acara perpisahan sekolah di pantai Pangandaran.
Perpisahan Sekolah, Berujung Tragedi Terseret Ombak di Pangandaran
Empat pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut adalah Sidqi (15), Rafi (15), Agil Ramdhan (15), dan Hafid Arrafi (15). Dari keempat pelajar tersebut, tiga di antaranya berhasil selamat sementara satu orang, yaitu Hafid, yang berasal dari Desa Bojongkunci, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, masih belum ditemukan.
Hilman Arif, wali kelas korban di MTS Persis Katapang Bandung, menjelaskan bahwa keempat pelajar tersebut memutuskan untuk berenang secara terpisah dari rombongan dan menyewa buggy boat.
“Sebelum terjadi insiden terseret ombak, keempat pelajar itu sedang berenang menggunakan buggy boat. Namun, kemudian ombak besar datang dan menghantam mereka hingga terbawa sekitar 30 meter ke tengah laut,” ujar Hilman saat ditemui di Pantai Pangandaran, Kamis (13/6/2024).
4 Pelajar yang Terseret Ombak di Pangandaran, Berenang Terpisah Dari Rombongan
Menurut Hilman, keempat pelajar tersebut berenang di lokasi yang berbeda dengan teman-teman mereka. Awalnya, ada lima orang yang berencana untuk berenang, namun satu orang memutuskan untuk tidak ikut ke laut. “Jadi, yang berenang ke laut ada empat orang,” tambahnya.
Salah satu siswa yang selamat menceritakan bahwa mereka awalnya bermain-main dengan ombak menggunakan buggy boat. “Mereka berhasil melawan empat ombak, tetapi saat ombak kelima datang, mereka terseret. Hafid sempat meminta bantuan dan berteriak ‘tolong’. Sidqi berhasil diselamatkan dan dibawa Kedarat. sedangkan Hafid belum ditemukan”, Ungkap Hilman.
Hilman, Selaku wali kelas juga mengungkapkan bahwa siswa yang terseret ombak pantai pangandaran tersebut sudah meminta izin kepada guru. Guru juga berpesan agar mereka tidak memisahkan diri dari rombongan dan berenang terlalu ketengah.
Saat Tragedi Terjadi, Ombak Pantai Pangandari Capai 3 Meter
Menurut Iptu Anang Tri, Kasat Polairud Polres Pangandaran, saat kejadian, ombak sedang tinggi dengan ketinggian 2 hingga 3 meter, meskipun cuaca cerah. Ia mengingatkan para wisatawan untuk tetap berhati-hati dan mematuhi tanda-tanda rambu-rambu yang telah disediakan petugas agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga menekankan bahwa berenang terlalu ke tengah dan berenang di area terlarang dapat menyebabkan terseret ombak.
Korban yang Hilang Ditemukan Meninggal
Tim pencari dan penyelamat (SAR) berhasil menemukan korban yang hilang, Hafizh Arrafi, 15 tahun, dalam keadaan meninggal pada Rabu, 13 Juni 2024. Korban sebelumnya terseret arus laut saat sedang bermain di Pantai Barat Pangandaran, Jawa Barat.
Korban ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu, 13 Juni 2024. Lokasi Ditemukannya sekitar 200 meter ke arah timur dari lokasi kejadian awal di Pantai Pangandaran. Setelah penemuan korban, operasi pencarian ditutup dan anggota tim SAR kembali ke satuan masing-masing. Tim SAR terdiri dari berbagai instansi seperti Unit Siaga SAR, Polairud, Pos Angkatan Laut, BPBD, Tagana, Dinas Pariwisata, SAR Barakuda, Satpol PP, PMI, RAPI, dan warga setempat.