Harga Beras di Yogyakarta Melambung, Warga Serbu Pasar Murah

by -501 Views

 

harga beras melambung tinggi, Warga Serbu Pasar murah
harga beras melambung tinggi, Warga Serbu Pasar murah

Beras menjadi mahal, penduduk Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta membanjiri pasar murah yang diadakan di Kantor Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Salah satu pembeli, Bentang, mengatakan bahwa dia pergi ke pasar murah untuk membeli beras. Menurutnya, harga beras di pasar murah lebih terjangkau.

Diadakan Pasar Murah Untuk Mengatasi Harga Beras Yang Melambung Tinggi

“Untuk bisa berpartisipasi dalam pasar murah ini, syaratnya adalah memiliki KTP Wirobrajan, saya kemudian membeli beras,” katanya ketika ditemui di Kantor Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta, pada Selasa (27/2/2024). Dia membeli beras di pasar murah ini karena harga beras di pasar tradisional maupun pasar modern sudah mahal dan hanya tersedia beras premium.

Harga Beras Di Pasaran Mencapai Rp 18000 Rupiah

“Beras menjadi mahal (di pasar), apalagi menjelang puasa Ramadhan. Kadang-kadang sulit mencari beras yang harganya di bawah Rp 15.000, ada yang harganya di atas Rp 18.000,” tambahnya. “Saya pernah mengalami ketika membeli dengan harga Rp 18.000, saya hanya bisa membeli 1 kilogram,” katanya.

Pembeli lainnya, Eko Reni, mengatakan bahwa dia pergi ke pasar murah ini untuk membeli beras premium seberat 5 kilogram, minyak goreng sebanyak 2 liter, dan gula pasir seberat 2 kilogram. Menurut Eko, harga beras di tengkulak sudah mencapai Rp 16.000. Namun, saat membeli di pasar murah, dia mendapatkan harga Rp 12.000 per kilogramnya.

Stock Beras Premium Di Pasar Yogyakarta Banyak Yang Kosong

“Beras menjadi sangat mahal saat ini, makanya saya menyambut baik adanya pasar murah,” katanya. Untuk bahan makanan lainnya, seperti minyak goreng, dia mendapatkannya dengan harga Rp 15.000 per kilogram. “Pembelian saya dibatasi maksimal 2 liter minyak goreng. Ketika tadi pagi saya bisa membeli beras sebanyak 2 ukuran 5 kilogram. Saat antri, saya hanya diperbolehkan membeli satu,” katanya.

Menurutnya, saat ini sulit mencari beras premium di pasar modern karena kebanyakan kosong, dan hanya tersedia jenis medium sedangkan jenis premium sudah habis. “Hanya ada jenis medium, jenis premium sudah habis,” katanya.

Produksi Beras Cukup Tapi Banyak Di Ekspor

Sementara itu, Sekretaris Daerah DIY, Benny Suharsono, mengatakan bahwa stok beras di DIY masih tersedia namun harganya melonjak.

“Kita masih memiliki stok yang cukup tetapi harganya naik, karena beras yang kita hasilkan banyak diekspor, sementara kita mendapatkan pasokan dari luar,” katanya. “Saat ini, yang kita lakukan adalah bagaimana kita bisa menjaga agar stok tetap ada dan terjangkau oleh masyarakat, dan besok akan dirumuskan bagaimana harga dapat diturunkan,” tambahnya.

Menurut Beny, upaya menurunkan harga beras juga harus memperhitungkan keuntungan yang didapat oleh petani. “Supaya petani tetap mendapatkan keuntungan tetapi konsumen yang membutuhkan tidak terlalu memberatkan. Ini adalah solusi tengah yang harus kita jelaskan,” katanya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *