Niat Puasa Ramadhan Bahasa Jawa, Ibadahnya Sah?

by -433 Views
niat puasa bahasa jawa
niat puasa bahasa jawa

Niat puasa Ramadhan bahasa jawa, apa boleh? Puasa di bulan Ramadhan itu hukumnya wajib bagi umat islam yang sudah baligh dan mampu dari segi kesehatan. Agar ibadah puasa yang kita lalukan tersebut sah dan diterima oleh allah ada syarat syarat yang harus di penuhi. Salah satunya adalah membaca niat berpuasa. Niat bisa diartikan sebagai tekad hati untuk melakukan amalan tertentu termasuk puasa.

Kalau di masjid tempat penulis tinggal, setelah tarawih, para jamaah yang hadir akan mengucapkan niat puasa secara berjamaah dipimpin oleh imam yang bertugas waktu itu. Niat puasa tersebut dibaca dalam dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Pentingnya Niat Dalam Ibadah Puasa

Sebagai umat muslim, kita pasti pernah dengar lafadz innamal a’malu binniyat. Lafadz tersebut merupakan potongan hadits yang artinya semua amal itu tergantung pada niat. Jika niat amalnya bukan karena Allah, maka amalan tersebut akan sia sia. Amalan yang didahului niat, tapi niatnya salah saja, amalannya jadi sia-sia. Lalu bagaimana hukumnya ibadah atau amalan yang tidak didahului dengan niat? Semua ulama sepakat bahwa, tanpa didahului niat, ibadah atau amalan yang kita lakukan jadi tidak sah.

Ini berlaku untuk semua ibadah termasuk puasa. Jika puasa dilakukan tanpa didahului niat, maka puasa kita itu tidak sah. Sia-sia kan menahan lapar, haus seharian tapi kita tidak mendapatkan pahala. Yang menjadi pertanyaan berikutnya kapan sebaiknya kita mengucapkan niat puasa tersebut.

Niat Puasa Boleh Dalam Hati Saja Atau Harus Diucapkan Secara Lisan?

Uama islam seperti imam a Imam An-Nawawi, Imam Al-Baidhawi dan Syekh Wahbah Az-Zuhaili
sepakat bahwa niat itu tempatnya di hati. Mengucapkan niat bukanlah suatu syarat.
Sebagian ulama lain berpendapat bahwa hukum melafadzkan niat itu sunnah untuk membantu hati menghadirkan niat. Karena mengucapkan niat itu bukan suatu syarat, maka jika ingin melafadzkan niat puasa, kita bisa memakai bahasa apapun termasuk bahasa Jawa.

Niat Puasa Ramadhan Dalam Bahasa Jawa

Mengucapkan niat bisa membantu menguatkan hati kita untuk bertekad menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu boleh mengucapkan niat dalam bahasa yang kita mengerti, salah satunya adalah bahasa jawa. Namun begitu, ada baiknya kita bisa juga membaca niat puasa tersebut dalam bahasa aslinya yaitu bahasa arab. Berikut ini lafadz niat puasa dalam bahasa arab beserta artinya.

lafadz niat puasa

Jika diartikan kedalam bahasa jawa bacaan niat puasa Ramadhan tersebut kurang lebih adalah seperti ini:

Niat ingsun poso, tutuko sedino sesuk, saking anekani sekabehane wulan Romadhon ing ndalem ikilah tahun, fardhu kerono Alloh Ta’ala.

Waktu yang Tepat Untuk Mengucapkan Niat Puasa Ramadhan

Sama seperti ketika kita membaca niat sholat, niat puasa Ramadhan juga harus dilakukan sebelum ibadah puasa dimulai. Itu artinya, sebelum terbit fajar tanda dimulainya ibadah puasa, kita harus sudah melafadzkan niat puasa di dalam hati. Karena batas waktu terbit fajar itu terkadang berubah ubah, akan lebih aman jika niat puasa itu kita lakukan sehabis sahur atau malam hari sesudah shalat tarawih.

Dari informasi diatas, niat puasa Ramadhan itu boleh diucapkan dalam hati saja. Melafadzkan niat puasa secara lisan itu boleh dan sebagian ulama berpendapat hukumnya sunnah. Mengucapkan niat puasa secara lisan boleh dalam bahasa apa saja termasuk bahasa jawa. Jadi kalau kita membaca niat puasa dalam bahasa jawa, ibadah puasa kita tetap sah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *