8 Titik TPR Baru di JJLS, Awas Yang Biasa Masuk Pantai Modal Klakson!

by -471 Views
TPR pantai parangtritis bantul foto
TPR pantai parangtritis bantul foto

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul berencana memindahkan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis ke sisi selatan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) pada 2025. Plt Kepala Dispar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, berujar setidaknya akan ada delapan TPR sementara yang akan dibangun di kawasan pantai selatan dengan kucuran anggaran APBD.

“Kemarin kami mengusulkan dalam perubahan APBD 2024, setidaknya ada TPR yang dibangun agak semi permanen (di sisi selatan JJLS). Itu dilakukan karena titik pastinya, kami harus menghitung juga dengan posisi tanahnya,” ucap dia, Minggu (21/4/2024).

Akan Ada 8 TPR Sementara Semi Permanen di JJLS Bantul

Delapan bangunan dengan konsep semi permanen tersebut dibangun sementara sembari menunggu pembangunan pemindahan TPR Induk Parangtritis, sehingga diharapkan dapat berupaya maksimal memberikan layanan pemungutan tarif retribusi kepada wisatawan yang hendak menikmati pantai selatan Bantul.

“Yang penting juga petugas kami tidak kehujanan atau kepanasan dan bisa memungut tarif retribusi dengan nyaman,” jelas Kwintarto. Dilakukannya, sebenarnya pihaknya ingin langsung memindahkan bangunan TPR Induk Parangtritis secepat mungkin.

Pemindahan TPR Induk Parangtritis Perlu Waktu Lama Dan Habiskan 24 M

Namun, hal itu tidak bisa terealisasi dikarenakan untuk pembangunan TPR Induk Parangtritis yang baru memakan waktu cukup lama.

“Pembangunan TPR Induk itu kan juga butuh penentuan lokasi, izin hingga butuh dana yang gede. Untuk pembebasan tanahnya aja butuh sekitar Rp20 miliar dan bangunannya kurang lebih Rp4 miliar,” urai Kwintarto. Adapun urgensi pemindahan TPR di pantai selatan Bantul tak lain untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan.

Lokasi TPR Induk Parangtritis yang Lama Dinilai Menganggu Kenyamanan

Sebab, lokasi TPR sebelumnya berada di utara JJLS, sedangkan sejak beberapa waktu lalu banyak wisatawan yang berlalu lalang melintasi JJLS dan kerap meminta untuk tidak dipungut retribusi.

Alasannya, tidak semua orang yang melintas melewati TPR induk parangtritis yang lama, tujuannya untuk wisata ke pantai. Ada yang hanya sekedar untuk berkunjung ke kerabat yang rumahnya ada di selatan TPR. Namun, saat tidak dipungut biaya retribusi, ternyata ada orang yang terciduk mampir ke salah satu pantai di pantai selatan Bantul.

“Dikarenakan tahun depan kan JJLS Kelok 18 sudah jadi dan agar perjalanan masyarakat yang berlalu lalang bisa nyaman, maka kami rencanakan pemindahan TPR pantai selatan Bantul,” tutupnya.

Anggarkan Dana Rp 800 Juta

Pemkab Bantul menganggarkan Rp800 juta untuk pembangunan 8 Tempat Penarikan Retribusi (TPR) sementara di kawasan pantai selatan. TPR sementara itu dibangun sembari menunggu pemindahan TPR induk Pantai Parangtritis dari utara jalur jalan lintas selatan (JJLS) ke selatan JJLS karena tersambungnya jalan tersebut di sepanjang pantai selatan DIY pada akhir 2024.

Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, rencana pembangunan TPR sementara telah lama ada. Hal ini menyusul akan tersambungnya JJLS wilayah Bantul dengan kabupaten Kulonprogo di sisi barat dan sisi timur Kabupaten Gunungkidul atau di sepanjang pantai selatan DIY pada akhir tahun 2024.

Fenomena Masuk Pantai Modal Klakson

Sudah menjadi rahasia umum, orang orang yang tinggalnya dekat pantai biasanya masuk pantai tanpa bayar retribusi di TPR. Mereka biasanya cukup membunyikan klakson mobil atau motor ketika meliwati TPR tersebut. Petugas yang menjaga TPR pun biasanya tidak mengejar orang yang melintas dengan memberikan tanda ini terlebih dahulu.

Ketika nanti 8 titik TPR sementara di JJLS sudah berfungsi, apakah fenomena masuk pantai modal klakson ini masih bisa berlanjut? Apakah kamu termasuk orang yang biasa masuk pantai dengan cara seperti ini di wilayah bantul? Tulis tanggapanmu pada komentar di bawah ini ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *